BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Petroleum atau minyak bumi merupakan campuran kompleks dari hidrokarbon cair, suatu
senyawa kimia yang mengandung hidrogen dan karbon, yang terbentuk secara
alamiah di cadangan bawah tanah dalam batuan sedimen. Berasal dari bahasa latin
petra, yang berarti batu, dan oleum, yang berarti minyak, kata “petroleum”
sering diartikan dengan kata “minyak”. Didefinisikan secara luas, minyak
mencakup produk primer (mentah) dan produk sekunder (terolah/produk kilang).
Minyak bumi juga sering diartikan berasal dari pelapukan
sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi berasal
dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati. Sisa-sisa organisme itu
mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat laun
berubah menjadi batuan sedimen karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.
Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan
sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan
tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan
air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah
ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap.
Wlaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber
minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal itu terjadi karena pergerakan
kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan.
Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan
industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas
bumi ini disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia
tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik,
pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.
Minyak mentah merupakan satu jenis minyak terpenting yang
diolah menjadi berbagai produk kilang, akan tetapi beberapa bahan baku minyak
lainnya juga dipakai untuk menghasilkan berbagai produk kilang minyak. Terdapat
berbagai macam produk kilang yang dihasilkan dari minyak mentah, banyak
diantaranya untuk keperluan khusus, misalnya bensin kendaraan bermotor atau
pelumas; yang lainnya dipakai untuk menghasilkan panas, seperti solar/minyak
diesel (gas oil) atau minyak bakar (fuel oil).
Minyak bumi memiliki
peran penting dalam kehidupan kita. Ia digunakan untuk bahan baka dan bahan
baku industri kimia. Kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalan menggunakan
bahan bakara hasil olahan minyak bumi. Minyak bumi dan turunannya digunakan
untuk membuat obay-obatna, pupuk, pelengkapan makan, plastik, bahan bangunan,
cat, pakaian, dan untuk pembangkit listrik.
Oleh karena itu, dalam
laporan ini akan dibahas lengkap segala sesuatu yang bekaitan denagn minyak
bumi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Daerah -
Daerah Penambangan Minyak Bumi di
Indonesia
|
For
bigger picture copy paste this url to your browser:
http://infotambang.com/clients/infotambang/statsoil.jpg
|
Mon, Dec 09, 2013
|
Indonesia menduduki peringkat ke
- 25 sebagai negara dengan potensi minyak terbesar yaitu
sebesar 4.3 milyar barrel,
- 21 penghasil minyak mentah terbesar dunia sebesar 1
juta barrel/hari,
- 24 negara pengimpor minyak terbesar sebesar
370.000/hari
- 22 negara pengonsumsi minyak terbesar sebesar 1 juta
barrel/hari,
- 13 negara dengan cadangan gas alam terbesar sebesar
92.9 trillion cubic feet,
- 8 penghasil gas alam terbesar dunia sebesar 7.2 tcf,
- 18 negara pengonsumsi gas alam terbesar sebesar 3.8
bcf/hari,
- 2 negara pengekspor LNG terbesar sebesar 29.6 bcf,
Potensi ini terdapat di daerah-daerah sebagai berikut:
Tambang minyak bumi terdapat di :
- Papua: Terletak di:
- Babo, Irian Jaya Barat.
Propinsi dengan luas daerah terbesar di Indonesia mempunyai luas daerah
410.660 km2. di Irian Jaya Barat menghasilkan sebanyak 14.811 barrel per
hari. Dengan rincian 6568 barrel kondensat + 8243 barrel minyak mentah.
Pertambangan perminyakan di Irian Jaya bagian Barat dikelola oleh
Pertamina, Petrochina dan British Petroleum. ketiga perusahaan ini
mengelola Blok Tangguh, Salawati dan Kepala burung.
- Papua - Sorong
- Klamano
- Jawa Tengah :
- Cepu (juga berbatasan dengan
Jawa Timur)
- Cilacap
- Jawa Barat
- Peureuk
- Majalengka
- Jawa Timur: Provinsi Jawa Timur menjadi
penghasil minyak dan gas ketiga di Indonesia setelah Kalimantan Timur dan
Riau. "Dengan 31 blok WKP (wilayah kerja pertambangan) berstatus
eksploitasi. Antara lain:
- Delta Sungai Berantas
- Wonokromo (Jawa Timur) Jawa
timur per harinya sanggup menghasilkan 52.616 barrel per hari dengan
perincian 52.290 barrel minyak mentah ditambah dengan 326 barrel
kondensat. Propinsi padat ini memiliki Blok Tuban, Kangean, Brantas,
Cepu, Madura Barat, Bawean, dan Gresik.
- Laut Jawa. blok offshore ini terbentang
dari Sumatera bagian tenggara sampai ke daerah dekat Jawa barat. berbagai
blok yang ada di laut Jawa adalah blok offshore sekitar Pulau Bawean,
Gresik, dan pulau-pulau kecil di wilayah Madura dan Blok Sumatra Tenggara,
kedua blok ini mampu menghasilkan produksi sebesar 65.154 barrel per harinya.
dengan rincian 62.130 barrel minyak mentah ditambah 3.024 barrel
kondensat. Perusahaan yang mengoperasikannya adalah British Petroleum,
Pertamina, CNOOC S.E.S. HESS, TOTAL, KODECO Energy, ExxonMobil, Lapindo,
Kangean Energy, Pertamina, dan Petrochina.
- Riau:
- Kepulauan Natuna sanggup
menghasilkan 359.777 barrel minyak mentah dan 6.050 barrel kondensat per
harinya. artinya total produksi per hari mencapai 365.827 barrel. ada 6
blok yang berada di Riau, yaitu Rokan, Mountain Front Kuantan, Siak,
Selat Panjang, Coastal Plains, Pekanbaru dan Selat Malaca. kesemuanya
dioperasikan oleh Chevron, Petrosea, Pertamina, Bumi Siak Pusako, Sarana
Pembangunan Riau, Premier Oil, Conoco Philips, Star Energy.
dan Kondur Petroleum. Pada bulan november 2006, ladang minyak Duri (DSF) telah mencapai produksi 2 milyar barrel sejak pertama kali dioperasikan tahun 1958. Riau sendiri dengan blok Rokannya saja mampu menghasilkan 340.206 barrel per hari, lebih dari sepertiga total produksi harian di indonesia. Selain Minyak Kepulauan Riau juga mempunyai cadangan gas bumi terbesar di Indonesia. - Sungai Paking
- DI Aceh: Lhokseumawe
- Sumatra Selatan
- Plaju
- Sungai Gerong. Blok
perminyakan yang ada di Sumatra Selatan antara lain adalah Rimau,
Lematang, Pendopo Raja dan Ogan Komering. Keseluruhan blok ini
dioperasikan oleh Pertamina, Medco, Talisman, Golden spike, dan Conoco
Philips. Sumatera Selatan per harinya sanggup menghasilkan 30.718 barrel
minyak mentah dan 10.339 barrel kondensat. yang berarti totalnya sanggup
menghasilkan 41.057 barrel per hari
- Kalimantan Timur: propinsi terluas kedua di indonesia
setelah irian jaya barat. ukurannya sama dengan satu setengah kali pulau
jawa dan madura. menurut perhitungan luasnya adalah 245.237,80 km2.
kalimantan timur juga berbatasan langsung dengan malaysia. perusahaan yang
bekerja di kaltim adalah Total, Chevron, Vico, dan Medco. sementara blok
yang dioperasikan bernama Sanga-sanga, Mamburungan, Kutai, dan Mahakam.
Produksi total per harinya bisa mencapai 134.626 barrel. Dengan perincian
sebagai berikut, 60.331 barrel minyak mentah dan 74.295 barrel kondensat.
Kaltim merupakan propinsi terbesar penghasil kondensat di indonesia,
dengan mahakam bloknya. Total yang dioperasikan :
- Pulau Bunyu,
- Pulau Tarakan
- Balikpapan
- Kalimantan Tengah: Kembatin
- Kalimantan Selatan: Tanjung,
- Maluku: Pulau Seram, Pulau Tenggara
- Jambi: Surolangun. setiap harinya mampu menghasilkan
19.506 barrel. Dengan perincian 8.847 barrel kondensat dan 10659 barrel
minyak mentah. Ladang minyak ketujuh terbesar di Indonesia ini dikelola
oleh Petrochina, Pearl Oil, dan Conoco Philips. mereka mengelola blok
Jabung, Bangko, Tungkal, dan Blok Jambi Selatan.
- Sumatra Utara: Tanjungpura, Pangkalan Brandan
- Sumatra Selatan: Plaju, Sungai Gerong.
Add caption |
Komponen Minyak Bumi
Minyak bumi hasil ekplorasi (pengeboran)
masih berupa minyak mentah atau crude oil. Minyak mentah ini mengandung
berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat. Komponen utama minyak bumi
adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik. Kadar
unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 50%-85%, sedangkan sisanya
merupakan campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen
(0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%).
1. Senyawa hidokarbon
alifatik rantai lurus
Senyawa hidokabon alifatik rantai luus
biasa disebut alkana atau normal parafin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas
alam dan minyak bumi yang memiliki antai karbon pendek. Contoh: Etana Propana
2. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik
Senyawa hidrokarbon siklik merupakan
snyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin. Senyawa hidrokarbon
ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena., tetapi tidak memiliki ikatan
rangkap dua dan membentuk dtruktur cinicin. Dalam minyak bumi, antarmolekul
siklik tersebut kadag-kadanag bergabung membentuk suatu molekul yang terdii
atas beberapa senyawa siklik.
3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai
Bercabang
Senyawa golongan isoalkana atau
isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon
alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.
4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan
senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua
selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya,
senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki
jumlah atom C besar.
Minyak bumi ditemukan bersama-sama
dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga
minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:
1. Minyak mentah ringan (light crude
oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah, berwarna terang dan
bersifat encer (viskositas rendah).
2. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.
2. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.
2.4
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak bumi biasanya
berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumu
bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker atau dialirkan
melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian
kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan
sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi haus diolah terlebih
dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn jumlah
atom C-1 hingga 50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi
bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan
rentang titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi
dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC, kemudian dialirkan ke
dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan perbedaan
titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan
dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan
naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.
Sementara itu, semakin
ke ats, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan titik didih
lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang itik
didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi.
Sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu
kamar beupa gas. Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui
kompresi dan pendinginan, ga sproteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG
(Liquid Proteleum Gas)
Minyak mentah
mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya. Untuk
memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan,
perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses
distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
1. Distilasi
Distilasi atau
penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan pada
perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran
tersebut. Meskipun komposisinya kompleks, terdapat cara mudah untuk
memisahkan komponen-komponennya berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya,
yang disebut proses distilasi bertingkat. Destilasi merupakan pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Minyak bumi atau
minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah) terlebih
dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ±
350°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam
kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga
bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka
dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi)
Karena perbedaan titik
didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen tersebut akan terpisah
dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom
diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam
kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.
Pada setiap tingkatan
atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom, didinginkan dalam
bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya masing-masing. Produk ini
belum bisa langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat
penambah).
2. Cracking
Cracking adalah
penguraian (pemecahan) molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi
molekul-molekul senyawa yang lebih kecil. Terdapat dua cara proses cracking,
yaitu :
- Cara panas (thermal cracking), adalah proses cracking dengan
menggunakan suhu tinggi serta tekanan rendah.
- Cara katalis (catalytic cracking) adalah proses cracking dengan
menggunakan bubuk katalis platina atau molybdenum oksida.
3.
Reforming
Reforming adalah
pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus)
menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).
4. Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan
molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
5. Treating
Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara
menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating sebagai berikut :
- Copper
sweetening dan doctor treating
- Acid treatment
- Desulfurizing
(desulfurisasi)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Minyak bumi terbentuk
dari sisa fosil mahkluk hidup yang tertimbun jutaan tahun yang lalu.
Pengambilan minyak bumi dilakukan di kilang minyak. Kemudian di
fraksionisasikan sesuai titik didihnya. Minyak bumi memiliki peranan penting
bagi kehidupan, baik sebagai sumber
energi maupun sebagai bahan baku industri petrokimia.
B. Saran
Minyak bumi merupakan
sumber daya alam yang tidak dapat dipebarui. Kini keberadaanya sudah hampir
habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus dihemat. Penggunaan bahan olahan
minyak bumi juga memiliki efek samping. Seprti gas buangan dari mesin yang
mengunakan bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut merupakan indikasi
pencemaran udara dan memperburuk kondisi dunia yang mengalami global warming.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar