Kamis, 05 Oktober 2017

Makalah Minyak Bumi

BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

Petroleum atau minyak bumi merupakan campuran kompleks dari hidrokarbon cair, suatu senyawa kimia yang mengandung hidrogen dan karbon, yang terbentuk secara alamiah di cadangan bawah tanah dalam batuan sedimen. Berasal dari bahasa latin petra, yang berarti batu, dan oleum, yang berarti minyak, kata “petroleum” sering diartikan dengan kata “minyak”. Didefinisikan secara luas, minyak mencakup produk primer (mentah) dan produk sekunder (terolah/produk kilang).
Minyak bumi juga sering diartikan berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan sedimen karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap. Wlaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal itu terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan.
Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.
Minyak mentah merupakan satu jenis minyak terpenting yang diolah menjadi berbagai produk kilang, akan tetapi beberapa bahan baku minyak lainnya juga dipakai untuk menghasilkan berbagai produk kilang minyak. Terdapat berbagai macam produk kilang yang dihasilkan dari minyak mentah, banyak diantaranya untuk keperluan khusus, misalnya bensin kendaraan bermotor atau pelumas; yang lainnya dipakai untuk menghasilkan panas, seperti solar/minyak diesel (gas oil) atau minyak bakar (fuel oil).
Minyak bumi memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Ia digunakan untuk bahan baka dan bahan baku industri kimia. Kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalan menggunakan bahan bakara hasil olahan minyak bumi. Minyak bumi dan turunannya digunakan untuk membuat obay-obatna, pupuk, pelengkapan makan, plastik, bahan bangunan, cat, pakaian, dan untuk pembangkit listrik.
Oleh karena itu, dalam laporan ini akan dibahas lengkap segala sesuatu yang bekaitan denagn minyak bumi.






















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Daerah - Daerah Penambangan Minyak Bumi  di Indonesia
http://infotambang.com/clients/infotambang/12-14-2013-1-59-41-AM-7889306.jpg
For bigger picture copy paste this url to your browser: http://infotambang.com/clients/infotambang/statsoil.jpg
Mon, Dec 09, 2013
Indonesia menduduki peringkat ke









  • 25 sebagai negara dengan potensi minyak terbesar yaitu sebesar 4.3 milyar barrel,
  • 21 penghasil minyak mentah terbesar dunia sebesar 1 juta barrel/hari,
  • 24 negara pengimpor minyak terbesar sebesar 370.000/hari
  • 22 negara pengonsumsi minyak terbesar sebesar 1 juta barrel/hari,
  • 13 negara dengan cadangan gas alam terbesar sebesar 92.9 trillion cubic feet,
  • 8 penghasil gas alam terbesar dunia sebesar 7.2 tcf,
  • 18 negara pengonsumsi gas alam terbesar sebesar 3.8 bcf/hari,
  • 2 negara pengekspor LNG terbesar sebesar 29.6 bcf,

Potensi ini terdapat di daerah-daerah sebagai berikut:

Tambang minyak bumi terdapat di :
  1. Papua: Terletak di:
    • Babo, Irian Jaya Barat. Propinsi dengan luas daerah terbesar di Indonesia mempunyai luas daerah 410.660 km2. di Irian Jaya Barat menghasilkan sebanyak 14.811 barrel per hari. Dengan rincian 6568 barrel kondensat + 8243 barrel minyak mentah. Pertambangan perminyakan di Irian Jaya bagian Barat dikelola oleh Pertamina, Petrochina dan British Petroleum. ketiga perusahaan ini mengelola Blok Tangguh, Salawati dan Kepala burung.
    • Papua - Sorong
    • Klamano
  2. Jawa Tengah :
    • Cepu (juga berbatasan dengan Jawa Timur)
    • Cilacap
  3. Jawa Barat
    • Peureuk
    • Majalengka
  4. Jawa Timur: Provinsi Jawa Timur menjadi penghasil minyak dan gas ketiga di Indonesia setelah Kalimantan Timur dan Riau. "Dengan 31 blok WKP (wilayah kerja pertambangan) berstatus eksploitasi. Antara lain:
    • Delta Sungai Berantas
    • Wonokromo (Jawa Timur) Jawa timur per harinya sanggup menghasilkan 52.616 barrel per hari dengan perincian 52.290 barrel minyak mentah ditambah dengan 326 barrel kondensat. Propinsi padat ini memiliki Blok Tuban, Kangean, Brantas, Cepu, Madura Barat, Bawean, dan Gresik.
  5. Laut Jawa. blok offshore ini terbentang dari Sumatera bagian tenggara sampai ke daerah dekat Jawa barat. berbagai blok yang ada di laut Jawa adalah blok offshore sekitar Pulau Bawean, Gresik, dan pulau-pulau kecil di wilayah Madura dan Blok Sumatra Tenggara, kedua blok ini mampu menghasilkan produksi sebesar 65.154 barrel per harinya. dengan rincian 62.130 barrel minyak mentah ditambah 3.024 barrel kondensat. Perusahaan yang mengoperasikannya adalah British Petroleum, Pertamina, CNOOC S.E.S. HESS, TOTAL, KODECO Energy, ExxonMobil, Lapindo, Kangean Energy, Pertamina, dan Petrochina.
  6. Riau:
    • Kepulauan Natuna sanggup menghasilkan 359.777 barrel minyak mentah dan 6.050 barrel kondensat per harinya. artinya total produksi per hari mencapai 365.827 barrel. ada 6 blok yang berada di Riau, yaitu Rokan, Mountain Front Kuantan, Siak, Selat Panjang, Coastal Plains, Pekanbaru dan Selat Malaca. kesemuanya dioperasikan oleh Chevron, Petrosea, Pertamina, Bumi Siak Pusako, Sarana Pembangunan Riau, Premier Oil, Conoco Philips, Star Energy.
      dan Kondur Petroleum. Pada bulan november 2006, ladang minyak Duri (DSF) telah mencapai produksi 2 milyar barrel sejak pertama kali dioperasikan tahun 1958. Riau sendiri dengan blok Rokannya saja mampu menghasilkan 340.206 barrel per hari, lebih dari sepertiga total produksi harian di indonesia. Selain Minyak Kepulauan Riau juga mempunyai cadangan gas bumi terbesar di Indonesia.
    • Sungai Paking
  7. DI Aceh: Lhokseumawe
  8. Sumatra Selatan
    • Plaju
    • Sungai Gerong. Blok perminyakan yang ada di Sumatra Selatan antara lain adalah Rimau, Lematang, Pendopo Raja dan Ogan Komering. Keseluruhan blok ini dioperasikan oleh Pertamina, Medco, Talisman, Golden spike, dan Conoco Philips. Sumatera Selatan per harinya sanggup menghasilkan 30.718 barrel minyak mentah dan 10.339 barrel kondensat. yang berarti totalnya sanggup menghasilkan 41.057 barrel per hari
  9. Kalimantan Timur: propinsi terluas kedua di indonesia setelah irian jaya barat. ukurannya sama dengan satu setengah kali pulau jawa dan madura. menurut perhitungan luasnya adalah 245.237,80 km2. kalimantan timur juga berbatasan langsung dengan malaysia. perusahaan yang bekerja di kaltim adalah Total, Chevron, Vico, dan Medco. sementara blok yang dioperasikan bernama Sanga-sanga, Mamburungan, Kutai, dan Mahakam. Produksi total per harinya bisa mencapai 134.626 barrel. Dengan perincian sebagai berikut, 60.331 barrel minyak mentah dan 74.295 barrel kondensat. Kaltim merupakan propinsi terbesar penghasil kondensat di indonesia, dengan mahakam bloknya. Total yang dioperasikan :
    • Pulau Bunyu,
    • Pulau Tarakan
    • Balikpapan
  10. Kalimantan Tengah: Kembatin
  11. Kalimantan Selatan: Tanjung,
  12. Maluku: Pulau Seram, Pulau Tenggara
  13. Jambi: Surolangun. setiap harinya mampu menghasilkan 19.506 barrel. Dengan perincian 8.847 barrel kondensat dan 10659 barrel minyak mentah. Ladang minyak ketujuh terbesar di Indonesia ini dikelola oleh Petrochina, Pearl Oil, dan Conoco Philips. mereka mengelola blok Jabung, Bangko, Tungkal, dan Blok Jambi Selatan.
  14. Sumatra Utara: Tanjungpura, Pangkalan Brandan
  15. http://infotambang.com/clients/infotambang/depositoil.jpg
    Add caption
  16. Sumatra Selatan: Plaju, Sungai Gerong.


Komponen Minyak Bumi
Minyak bumi hasil ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau crude oil. Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat. Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 50%-85%, sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen (0-0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%).
  1. Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus
Senyawa hidokabon alifatik rantai luus biasa disebut alkana atau normal parafin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki antai karbon pendek. Contoh: Etana Propana

2.      Senyawa hidrokarbon bentuk siklik
Senyawa hidrokarbon siklik merupakan snyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena., tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua dan membentuk dtruktur cinicin. Dalam minyak bumi, antarmolekul siklik tersebut kadag-kadanag bergabung membentuk suatu molekul yang terdii atas beberapa senyawa siklik.
3.      Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang
Senyawa golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.
4.      Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.
Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:
1. Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
2. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.

2.4  PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi haus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn jumlah atom C-1 hingga 50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.
Sementara itu, semakin ke ats, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang itik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas. Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan pendinginan, ga sproteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas)

Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.

1. Distilasi
Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran tersebut. Meskipun komposisinya kompleks, terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya, yang disebut proses distilasi bertingkat. Destilasi merupakan pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. 
Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi)
Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.
Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom, didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya masing-masing. Produk ini belum bisa langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat penambah).
2.    Cracking
Cracking adalah penguraian (pemecahan) molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa yang lebih kecil. Terdapat dua cara proses cracking, yaitu :
  1. Cara panas (thermal cracking), adalah proses cracking dengan menggunakan suhu tinggi serta tekanan rendah.
  2. Cara katalis (catalytic cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan bubuk katalis platina atau molybdenum oksida.
3.      Reforming
Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).

4.       Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.

5.      Treating
Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating sebagai berikut :
  1. Copper sweetening dan doctor treating
  2. Acid treatment
  3. Desulfurizing (desulfurisasi)


BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Minyak bumi terbentuk dari sisa fosil mahkluk hidup yang tertimbun jutaan tahun yang lalu. Pengambilan minyak bumi dilakukan di kilang minyak. Kemudian di fraksionisasikan sesuai titik didihnya. Minyak bumi memiliki peranan penting bagi  kehidupan, baik sebagai sumber energi maupun sebagai bahan baku industri petrokimia.

B.   Saran
Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dipebarui. Kini keberadaanya sudah hampir habis. Oleh karena itu, penggunaannya harus dihemat. Penggunaan bahan olahan minyak bumi juga memiliki efek samping. Seprti gas buangan dari mesin yang mengunakan bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut merupakan indikasi pencemaran udara dan memperburuk kondisi dunia yang mengalami global warming.

















DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar